Gempa berkekuatan 8,9 skala Rithcer yang terjadi di Jepang tanggal 11 Maret lalu mengakibatkan posisi Jepang bergeser sekitar 2,4 meter.
Menurut laporan dari Institu Vulkanologi dan Geofisika di Italia gempa dahsyat yang disusul tsunami setinggi lebih dari 10 meter di Jepang itu juga telah menggeser poros bumi hingga sekitar 10 sentimeter.
Gempa dan tsunami di Jepang menyebabkan sedikitnya 600 orang tewas dan ribuan lainya terluka. Sebanyak 50 negara di sekitar Jepang langsung membunyikan alarm waspada tsunami. Lebih dari 140 gempa susulan yang berkekuatan 5 skala Richter lebih terjadi dalam waktu 24 jam.
Menurut Shengzao Chen, ahli geofisika dari badan Survey Geologi Amerika Serikat (USGS), gempa terjadi saat kerak bumi di sebelah timur Jepang pecah karena lempeng tektonik bergeser lebih dari 18 meter.
Jepang terlatak di daerah yang disebut"cincin api" Pasifik, sebuah wilayah yang terbentang dari Selandia Baru, melalui Jepang, Alaska dan pantai barat Amerika Selatan ini merupakan suatu wilayah yang memiliki aktivitas vulkanis dan seismik yang tinggi.
Sumber
Menurut laporan dari Institu Vulkanologi dan Geofisika di Italia gempa dahsyat yang disusul tsunami setinggi lebih dari 10 meter di Jepang itu juga telah menggeser poros bumi hingga sekitar 10 sentimeter.
Gempa dan tsunami di Jepang menyebabkan sedikitnya 600 orang tewas dan ribuan lainya terluka. Sebanyak 50 negara di sekitar Jepang langsung membunyikan alarm waspada tsunami. Lebih dari 140 gempa susulan yang berkekuatan 5 skala Richter lebih terjadi dalam waktu 24 jam.
Menurut Shengzao Chen, ahli geofisika dari badan Survey Geologi Amerika Serikat (USGS), gempa terjadi saat kerak bumi di sebelah timur Jepang pecah karena lempeng tektonik bergeser lebih dari 18 meter.
Jepang terlatak di daerah yang disebut"cincin api" Pasifik, sebuah wilayah yang terbentang dari Selandia Baru, melalui Jepang, Alaska dan pantai barat Amerika Selatan ini merupakan suatu wilayah yang memiliki aktivitas vulkanis dan seismik yang tinggi.
Sumber